Rabu, 08 Agustus 2012

Kisruh Ceramah Rhoma Irama Terkait Pilkada DKI 2012

Ceramah Rhoma Irama sebenarnya jika kita liat peran sebagai ulama sudah tepat. Ulama berkewajiban menyampaikan risalah Tuhan apa adanya. Yang menjadi masalah disini adalah kekurang hati - hatian Rhoma Irama dalam memberikan ceramah. Yang dia sampaikan sudah benar, cuma timingnya yang tidak tepat.

Dia menyampaikan umat muslim wajib memilih pemimpin yang se-akidah. Ini sudah benar, kesalahanya mengapa dia menyampaikan saat Calon Gubernur Foke juga ada saat itu, sehingga memberikan kesan mengarahkan umat harus memilih Foke lagi. Seharusnya pesan semacam itu disampaikan pada saat Foke tidak ikut mendengarkan, biar tidak terjadi salah paham atau sengaja disalahpahamkan oleh pihak lain.

Disini saya yakin, masyarakat muslim memahami apa yang disampaikan oleh Rhoma Irama sudah benar, bukan merupakan isu SARA, tetapi karena perbedaan kepentingan, pengetahuan dan emosional-lah yang menyebabkan publik salah paham dan mengangggap masalah ini sebagai masalah serius, sampai dikaitkan dengan ancaman disintegasi segala.

>>>>Pihak Jokowi juga tak seharusnya membesarkan masalah ini. Apa si yang perlu ditakuti dari ceramah Rhoma Irama. Karena Muslim sejati pastinya cenderung memiling yang se-akidah. Sedangkan Jokowi kan juga muslim, jadi kenapa takut? Kenyataanya namanya wakil juga tak banyak berperan kok. Selain itu, kita juga bisa bertanya pada diri kita dan amati lingkungan, yang datang ke masjid dengan yang tidak banyak mana? Trus yang sholah dengan yang tidak juga banyak mana? Ini loh yang harus dipahami Ahok. Jadi Ceramah RI bukanlah ancaman serius bagi Ahok.

Kalau Jokowi-Ahok tidak meredam masalah ini, justru malah akan mengurangi simpati muslim terhadap mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar